Peralatan Kantor Zaman Dulu Yang Kini Telah Menghilang: Wow Unik dan Legend Sekali!

Peralatan kantor zaman dulu – Peralatan kantor, seperti yang kita kenal sekarang, telah melalui perjalanan panjang yang dimulai dari alat-alat sederhana yang digunakan ribuan tahun lalu. Dalam sejarahnya, peralatan kantor berkembang seiring dengan kebutuhan manusia dalam mengelola administrasi, komunikasi, dan informasi.

Baca Juga: Cara Memilih Peralatan dan Perlengkapan Kantor yang Berkualitas

Semakin pesatnya perkembangan teknologi, banyak peralatan kantor yang dulunya sangat umum kini sudah tidak lagi digunakan. Beberapa bahkan menjadi barang antik yang mengundang rasa penasaran, terutama karena keunikan bentuk dan fungsinya. Inilah beberapa peralatan kantor zaman dulu yang dulu dianggap esensial, namun kini jarang atau bahkan tidak pernah terlihat lagi di ruang kerja modern.

1. Mesin Tik Manual

Sebelum komputer dan printer hadir, mesin tik adalah senjata utama para sekretaris dan penulis kantor. Mesin ini bekerja dengan menekan huruf ke pita tinta, lalu mencetaknya ke kertas. Suara “klik-klak” yang memenuhi ruangan saat tuts papan ketik ditekan menjadi ciri khas mesin tik dan menjadi irama kantor kala itu. Selain tidak bisa menghapus kesalahan dengan mudah, mengetik pun harus dilakukan dengan penuh tekanan fisik.

Mesin tik pertama kali diperkenalkan oleh Christopher Latham Sholes pada abad ke-19, dan menjadi revolusi besar dalam dunia perkantoran, menggantikan penulisan manual dengan tangan. Dengan menggunakan Mesin tik, karyawan dapat mempercepat penulisan dan memungkinkan produksi dokumen dengan lebih rapi dan efisien. Alat ini terus berkembang hingga akhir abad ke-20 sebelum akhirnya tergeser oleh komputer dan laptop.

2. Stensil dan Mesin Hektograf

Sebelum mesin fotocopy menjadi sangat populer, dokumen diperbanyak menggunakan stensil dan mesin hektograf. Cara kerjanya mirip seperti sablon dimana tulisan diketik atau ditulis di atas kertas stensil, lalu dicetak secara manual di atas kertas lain dengan tinta khusus. Hasil cetak sering kali tidak merata dan berbau menyengat karena bahan kimia yang digunakan. Alat ini mulai ditinggalkan saat mesin fotocopy pertama kali ditemukan pada tahun 1938 oleh Chester Carlson.

3. Penggaris Geser / Slide Rule

Sebelum kalkulator menjadi alat hitung utama, para akuntan atau insinyur kantor menggunakan slide rule untuk perhitungan logaritma, akar kuadrat, hingga perkalian kompleks. Alat ini membutuhkan pemahaman matematis tinggi dan ketelitian luar biasa, sehingga hanya digunakan oleh orang yang benar-benar terlatih.

4. Kartu Absen Manual (Mesin Time Clock)

Jika saat ini, kehadiran karyawan menggunakan aplikasi sensor sidik jari ataupun wajah, dahulu absensi dilakukan dengan menggunakan kartu absen manual yang berbentuk lembaran kertas tebal. Kartu ini harus “dicap” dengan mesin time clock setiap kali karyawan masuk atau keluar kantor. Mesin ini mencetak waktu secara fisik di kartu, yang kemudian dikumpulkan untuk rekap kehadiran bulanan.

5. Penyegel Surat Lilin (Wax Seal Stamp)

Meskipun lebih umum digunakan untuk surat pribadi atau kenegaraan, beberapa kantor zaman dulu menggunakan cap lilin untuk menyegel dokumen penting. Selain berfungsi sebagai keamanan, segel lilin juga menjadi simbol formalitas dan otoritas. Kini, tentu saja, fungsi ini digantikan oleh tanda tangan digital dan enkripsi data.

6. Lampu Meja dengan Penjepit Lensa Pembesar

Banyak pegawai kantor dulu menggunakan lampu meja yang dilengkapi kaca pembesar untuk membaca tulisan kecil atau mengoreksi dokumen secara manual. Dengan pencahayaan kuning temaram khas lampu pijar, aktivitas ini memberikan nuansa nostalgia yang khas ruang kerja era 60-70-an.

7. Faksimile

Faksimile, atau yang lebih sering disebut fax, adalah teknologi yang memungkinkan pengiriman salinan dokumen melalui saluran telepon. Sistem ini memungkinkan seseorang untuk mengirimkan gambar, teks, atau dokumen yang telah dipindai dari satu lokasi ke lokasi lain, dengan salinan yang hampir identik. Pada masa puncaknya sekitar tahun 1980-an hingga 1990-an, di mana faksimile digunakan di hampir setiap kantor di dunia. Hal ini memungkinkan Perusahaan untuk mengirimkan kontrak, faktur, dan dokumen lainnya tanpa harus bertemu langsung atau mengirimkannya melalui pos yang bisa memakan waktu beberapa hari. Namun sejak kemunculan teknologi internet dan email, alat ini mulai tidak digunakan lagi di perkantoran.  

8. Telegram

Cara para karyawan pada zaman dahulu untuk saling mengurim pesan singkat adalah dengan menggunakan Telegram. Alat ini bisa mengirimkan pesan dalam bentuk teks. Telegram pertama kali digunakan pada abad ke-19 dan menjadi salah satu cara tercepat untuk berkomunikasi jarak jauh pada masa itu. Pada tahun 1980-an dan 1990-an, seiring dengan kemunculan telepon dan internet, penggunaan telegram juga mulai berkurang bahkan menghilang.

9. Proyektor OHP

Jika Saat ini presentasi atau rapat dipermudah dengan adanya proyektor, Videotron, video wall, dan smart board, zaman dulu, banyak orang menggunakan Proyektor OHP (Overhead Projector) sebagai alat bantu menampilkan visual dengan besar pada layar. Diperkenalkan pada 1960-an, alat ini menjadi salah satu alat presentasi yang paling populer di ruang kelas dan ruang pertemuan. Proyektor ini menggunakan lembaran transparansi yang diletakkan di atas permukaan kaca, dan gambar atau teks akan diproyeksikan ke layar menggunakan cahaya.

Melihat kembali Peralatan kantor zaman dulu bukan hanya membuka kenangan, tapi juga memperlihatkan betapa cepatnya dunia berubah berkat inovasi. Meskipun kini kita bekerja dengan komputer, cloud storage, dan AI, peralatan zaman dulu tetap menjadi bukti kreativitas manusia di masanya. Bahkan, beberapa di antaranya kini diburu kolektor sebagai barang vintage yang penuh nilai sejarah.

CV Cahaya Mustika

“Solusi Kebutuhan Kantor Anda”

Jl. MT Haryono, Ruko Istana Dinoyo B11

Kota Malang

TELP 0823-3766-4403