Air Purifier untuk Asma | Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara, sehingga penderitanya bisa mengalami sesak napas, batuk, serta dada yang terasa berat. Faktor pemicu asma bisa berasal dari debu, serbuk sari, bulu hewan, asap rokok, hingga polusi udara di dalam ruangan. Pengidap Asma bisa dari kalangan mana saja, dan sering kali bawaan sejak mereka kecil. Walaupun tidak selalu, tapi pengidap asma sering kali kumat apalagi jika terpapar oleh pemicunya. Itulah pentingnya untuk menjaga kualitas udara di sekitar orang pengidap asma ini. Salah satu cara yang bisa membantu mengurangi gejalanya adalah dengan menggunakan Air Purifier.
Mengapa Air Purifier Penting untuk Penderita Asma?
Udara dalam ruangan ternyata bisa lebih kotor daripada udara luar. Menurut United States Environmental Protection Agency (EPA), kadar polutan di dalam ruangan bisa 2 hingga 5 kali lebih tinggi dari pada udara luar, terutama jika sirkulasi udara buruk dan terdapat sumber polusi seperti asap dapur, debu, atau jamur.
Penderita asma sangat sensitif terhadap partikel halus (PM2.5), debu rumah (terutama tungau debu), serta allergen seperti bulu hewan dan spora jamur. Dengan adanya Air purifier, ini dapat membantu penderita dengan cara menyaring dan mengurangi jumlah partikel pemicu asma di udara, sehingga saluran pernapasan penderita menjadi lebih terlindungi. Berikut manfaat lain menggunakan Air purifier untuk penderita Asma:
1. Menghilangkan Alergen Pemicu Serangan Asma
Bagi penderita asma, alergen seperti tungau debu rumah, serbuk sari, dan bulu hewan adalah pemicu paling umum. Air purifier yang menggunakan HEPA filter (High Efficiency Particulate Air) mampu menyaring partikel berukuran sangat kecil hingga 0,3 mikron dengan efisiensi 99,97%.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), HEPA filter secara medis terbukti efektif mengurangi paparan alergen yang bisa memperburuk gejala asma. Dengan udara yang lebih bersih, risiko kambuh akibat alergen pun berkurang secara signifikan.
2. Mengurangi Paparan Polusi dan Partikel Mikro di Dalam Ruangan
Partikel polusi berukuran mikro (PM2.5) bisa masuk ke paru-paru dan memicu peradangan saluran napas. Dengan air purifier HEPA dan activated carbon filter, partikel debu halus, asap rokok, dan gas berbahaya dapat tersaring secara efektif, membantu penderita asma bernapas lebih lega dan mencegah kekambuhan.
Baca Juga: Udara Bersih dan Hidup Lebih Sehat Dengan Air Purifier Electrolux
3. Menjaga Udara Bersih Saat Tidur
Penderita asma sering mengalami gejala yang lebih berat di malam hari, terutama karena debu dan tungau menumpuk di kamar tidur. Penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health pada tahun 2022 menemukan bahwa penggunaan air purifier di kamar tidur anak penderita asma dapat menurunkan partikel udara berbahaya hingga 50% dan memperbaiki fungsi paru-paru setelah pemakaian rutin selama beberapa minggu. Udara yang bersih dan segar sepanjang malam membantu menjaga saluran napas tetap terbuka, sehingga penderita bisa tidur lebih nyenyak tanpa sesak atau batuk-batuk.

4. Mengurangi Risiko Peradangan Saluran Napas
Paparan partikel debu dan polutan menyebabkan peradangan pada jaringan paru, yang dalam jangka panjang memperparah asma.
Sebuah studi di jurnal Environmental Health Perspectives (NIH, 2021) menunjukkan bahwa penggunaan air purifier secara konsisten selama minimal 3 bulan dapat menurunkan kadar sitokin inflamasi (penanda peradangan) dalam tubuh penderita asma. Artinya, membersihkan udara bukan hanya memberikan kenyamanan pernapasan, tetapi juga menurunkan reaksi peradangan yang menjadi akar dari kekambuhan asma.
5. Mengurangi Paparan Bahan Kimia dan Bau Menyengat
Selain partikel debu, penderita asma juga sensitif terhadap senyawa organik volatil (VOC), atau gas kimia yang berasal dari cat, parfum sintetis, atau pembersih rumah tangga. Filter karbon aktif dalam air purifier mampu menyerap VOC dan bau menyengat, menjadikan udara lebih netral dan aman bagi saluran pernapasan.
6. Menjaga Lingkungan Dalam Rumah Tetap Sehat
Air purifier tentunya akan bekerja lebih maksimal bila anda menyeimbangkannya bersama manajemen lingkungan yang baik. Tetap bersihkan ruangan dari debu secara rutin, karena dengan menggunakan Air Purifier bukan berarti dapat mengusir debu yang menempel di perabotan rumah. Sebaiknya, usahakan untuk menjaga kelembapan ruangan di antara 40–50% untuk mencegah timbulnya jamur. Menghindari merokok di dalam rumah, dan selalu mencuci seprai dan gorden secara rutin. Dengan kombinasi ini, air purifier berfungsi sebagai lapisan perlindungan tambahan agar udara tetap bersih, bebas alergen, dan mencegah kambuhnya asma.
Jenis Air Purifier yang Direkomendasikan untuk Penderita Asma
- HEPA Filter Murni:
Pilih air purifier yang menggunakan True HEPA Filter, bukan sekadar “HEPA-like” atau “HEPA-type”. True HEPA memiliki standar penyaringan yang mendapat pengaakuan secara medis. - Tanpa Ionizer atau Ozone Generator:
Beberapa produk menggunakan teknologi ionizer atau menghasilkan ozon untuk mensterilkan udara. Namun, ozon justru dapat mengiritasi paru-paru dan memperparah asma. - Ukuran Sesuai Ruangan:
Pastikan kapasitas CADR (Clean Air Delivery Rate) sesuai dengan luas ruangan. Ruangan besar membutuhkan purifier dengan kapasitas lebih tinggi agar efektif. - Perawatan Filter Teratur:
Perlu adanya pergantian Filter HEPA setiap 6–12 bulan tergantung pemakaian. Filter yang kotor justru bisa menjadi sumber debu baru.
Air purifier terbukti memiliki banyak manfaat yang dapat membantu penderita asma dengan cara menyaring partikel halus dan alergen yang bisa memicu gejala. Namun, penggunaannya harus disertai dengan perawatan rutin, ventilasi udara yang baik, dan pengendalian sumber polusi di dalam rumah. Dengan kombinasi langkah-langkah tersebut, penderita asma dapat bernapas lebih lega dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
“Solusi Kebutuhan Kantor Anda”
Jl. MT Haryono, Ruko Istana Dinoyo B11
Kota Malang
TELP 0823-3766-4403


