Cara Menggunakan Air Purifier untuk Hasil Maksimal

Cara Menggunakan Air Purifier – Air purifier atau pembersih udara adalah perangkat khusus untuk menyaring dan membersihkan udara di dalam ruangan dari debu, polusi, asap, bulu hewan, hingga alergen seperti serbuk sari dan jamur. Agar alat ini bisa bekerja secara optimal, pengguna perlu memahami cara menggunakan air purifier dengan benar. Karena penggunaan yang benar bisa mempengaruhi efektifitas dan pastinya manfaat bisa anda rasakan langsung. Berikut cara menggunakan Air purifier agar dapat bekerja secara maksimal:

1. Tempatkan di Lokasi yang Tepat

Langkah pertama yang sangat penting adalah menentukan posisi air purifier. Alat ini sebaiknya berada di area yang paling sering anda gunakan atau area yang memiliki kualitas udara terburuk, seperti kamar tidur, ruang keluarga, atau ruang kerja. Pastikan alat tidak menempel langsung pada dinding atau furnitur karena dapat menghambat aliran udara. Idealnya, sisakan jarak minimal 30 hingga 50 cm dari dinding di semua sisi agar udara bersirkulasi dengan bebas. Hindari juga menempatkannya di bawah meja atau di sudut sempit, karena dapat menurunkan efektivitas penyaringan udara.

2. Tutup Pintu dan Jendela Saat Penggunaan

Meskipun tujuan air purifier adalah membersihkan udara, alat ini tidak akan bekerja efektif jika udara kotor terus masuk dari luar. Oleh karena itu, pastikan semua pintu dan jendela tertutup rapat selama alat beroperasi. Dengan cara ini, udara yang sudah tersaring tidak akan tercampur dengan udara baru yang belum bersih. Setelah udara di dalam ruangan terasa lebih segar dan bersih, Anda bisa membuka ventilasi sesekali untuk sirkulasi alami.

3. Nyalakan Secara Teratur

Air purifier tidak perlu menyala terus-menerus selama 24 jam, tetapi penggunaannya harus rutin. Untuk hasil optimal, nyalakan alat setidaknya 6–8 jam per hari, terutama saat aktivitas di dalam ruangan meningkat atau ketika kualitas udara di luar sedang buruk (misalnya saat musim kemarau atau ada polusi tinggi). Beberapa model air purifier modern sudah memiliki sensor kualitas udara otomatis yang bisa menyesuaikan kecepatan kipas sesuai tingkat polusi. Gunakan fitur ini agar konsumsi daya lebih efisien.

Baca Juga: Cara Memperbaiki Air Purifier yang Tidak Berfungsi dengan Baik

4. Perhatikan Indikator Filter

Kinerja air purifier sangat bergantung pada kondisi filternya. Filter HEPA, misalnya, mampu menyaring partikel hingga ukuran 0,3 mikron, tetapi seiring waktu akan menjadi kotor dan tersumbat. Sebagian besar perangkat kini sudah memiliki indikator penggantian filter yang akan menyala ketika filter perlu anda bersihkan atau ganti. Jika alat Anda belum memiliki fitur ini, umumnya pergantian filter harus setiap 6 hingga 12 bulan sekali tergantung intensitas pemakaian dan kualitas udara di sekitar. Membersihkan filter secara berkala dengan penyedot debu ringan juga dapat memperpanjang usia pemakaian.

5. Jangan Letakkan di Lantai Langsung

Banyak orang meletakkan air purifier langsung di lantai, padahal posisi ini bisa membuatnya bekerja kurang maksimal. Debu dan partikel berat memang cenderung berada di bagian bawah ruangan, tetapi aliran udara di lantai lebih lambat. Letakkan alat di atas meja kecil, rak, atau dudukan khusus agar dapat menarik udara dengan lebih merata. Pastikan juga tidak ada penghalang di sekitar ventilasi masuk dan keluar udara.

6. Bersihkan Sensor dan Bagian Luar Secara Berkala

Selain filter, bagian sensor dan casing luar air purifier juga perlu perawatan. Sensor yang kotor dapat membuat alat membaca kualitas udara secara tidak akurat, sehingga kipas tidak berfungsi sesuai kebutuhan. Bersihkan sensor dengan kain lembut dan membasahinya dengan sedikit air bersih (hindari cairan kimia), dan lap bagian luar alat secara rutin agar tidak ada debu menempel.

7. Gunakan Mode Sesuai Kebutuhan

Banyak air purifier modern memiliki berbagai mode, seperti sleep mode, auto mode, hingga turbo mode. Gunakan sleep mode saat malam hari agar suara kipas lebih tenang, dan aktifkan turbo mode ketika Anda membutuhkan pembersihan cepat, misalnya setelah memasak atau ketika ada asap rokok. Mode otomatis bisa anda andalkan untuk penggunaan harian karena alat akan menyesuaikan sendiri kecepatan penyaringannya berdasarkan sensor kualitas udara.

8. Hindari Penggunaan di Area Lembap

Jika Anda menempatkan air purifier di area lembap seperti kamar mandi atau dapur, alat ini bisa cepat rusak karena filter mudah berjamur. Pilih area yang kering dan memiliki sirkulasi udara baik. Jika Anda memang perlu menggunakan alat pembersih udara di area lembap, pertimbangkan model yang sudah memiliki fitur dehumidifier untuk membantu mengurangi kelembapan udara.

Menggunakan air purifier sebenarnya tidak sulit, tetapi efektivitasnya sangat bergantung pada cara penggunaannya. Udara yang bersih tidak hanya membuat napas lebih lega, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

CV Cahaya Mustika

“Solusi Kebutuhan Kantor Anda”

Jl. MT Haryono, Ruko Istana Dinoyo B11

Kota Malang

TELP 0823-3766-4403